Minggu, 19 April 2015

Bahasa Indonesia 2 ( Karangan Ilmiah, Non Ilmiah dan Metode Ilmiah)



Nama  : PRIMA BAYU PERSADA
NPM   : 15212708
Kelas   : 3EA25




A.    Karangan Ilmiah
                    i.            Pengertian
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
      Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

                  ii.            Macam, sifat dan bentuk karangan
·         Macam Karangan Ilmiah
1.      Skripsi
2.      Penelitian Ilmiah
3.      Tesis

·         Sifat Karya Ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1.      lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.      Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.      Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.      Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

·         Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.

1.       Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.

2.      Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.

3.      Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.

                iii.            Ciri-ciri karangan Ilmiah
1.      Struktur Sajian Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.      Komponen dan Substansi Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.      Sikap Penulis Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.      Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


B.     Karangan non ilmiah
                    i.            Pengertian
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

                  ii.            Macam, sifat dan bentuk karangan non ilmiah
·         Macam karangan non ilmiah
1.      Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
2.      Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
3.      Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

·         Sifat
1.      Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
2.      Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca,
3.      Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
4.      Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasa

·         Bentuk Karangan non ilmiah
· Dongeng
· Cerpen
· Novel
· Drama
· Roman

                iii.            Ciri-ciri karangan non Ilmiah
Ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan subyektif, gaya bahasa konotatif dan populer, tidak memuat hipotesis, penyajian dibarengi dengan sejarah, bersifat imajinatif,situasi didramatisir, bersifat persuasive tanpa dukungan bukti

                iv.            Contoh karangan non ilmiah
Terdapat beberapa contoh karangan non ilmiah diantaranya adalah novel, cerpen, dongeng dan naskah drama. Penulisan tersebut tidak dibatasi oleh fakta namun dapat berisikan ilustrasi dan imajinasi penulis.

C.    Metode Ilmiah
a.      Pengertian
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
·         Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
·         Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
·         Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
·         Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

b.      Tujuan mempelajari metode penulisan ilmiah
Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk masa depan.  Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah.  Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca dikemudian hari.  Berikut beberapa tujuan dalam mempelajari metode ilmiah  :
·         Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis,
·         Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
·         Meningkatkan pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan ilmiah.

c.       Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.  Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam seminar, diskusi, loka karya, sara sehan, dan penulisan karya ilmiah.

d.      Langkah-langkah penulisan ilmiah
·         Memilih dan mendefinisikan masalah
·         Survey terhadap data yang tersedia
·         Memformulasikan hipotesa
·         Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
·         Mengumpulkan data primer
·         Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
·         Membuat generalisasi dan kesimpulan
·         Membuat laporan


Sumber:


0 Komentar:

Posting Komentar