SURAT MENYURAT dan CURICULUM VITAE (CV)
Nama: PRIMA BAYU PERSADA
NPM: 1521278
Kelas: 3EA25
Surat Menyurat
Dalam (KBBI) Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi ke-3, surat (n) adalah kertas yang bertulis (berbagai isi dan
maksudnya). Kata surat berbeda maknanya
dengan kata surat-menyurat. Kata surat-menyurat masih menurut KBBI adalah (1)
berkirim-kiriman surat dan (2) perihal tulis menulis (karang-mengarang)
surat. Istilah surat-menyurat dalam KBBI
dipadankan dengan istilah korespondensi.
Dengan demikian, kata surat baru
bermakna tulisan yang berisi pesan atau informasi dalam secarik kertas. Sedangkan kata korespondensi lebih pada
pemaknaan surat yang dikirimkan dan mendapatkan balasan sehingga terjadi timbal
balik dalam proses menulis surat itu.
a. Sejarah
surat
Dalam
sejarah surat sendiri tidak ada yang dapat membuktikan mengenai kapan munculnya
surat pertama kali, namun bisa dipastikan bahwa munculnya kegiatan pengiriman surat
tersebut sudah dilakukan sejak mulai jaman saat pertama kali ditemukannya
tulisan. Mulai saat manusia purba mengenal tulisan, maka sejak saat itulah
kegiatan surat penyurat pun dari satu tempat maupun dari seseorang kepada orang
lainnya di tempat yang lainnya mulai dilakukan.
b. Arti
fungsi surat
Selain
sebagai alat komunikasi tertulis, Djuharie, dkk. (2001:12) dalam sumber yang sama pun menjelaskan
beberapa fungsi surat lainnya. Berikut
adalah beberapa fungsi surat selain sebagai alat komunikasi.
-
Surat
sebagai wakil penulis.
-
Surat
sebagai alat bukti historis.
-
Surat
sebagai pedoman pelaksanaan kerja.
-
Surat
sebagai pengingat.
-
Surat
sebagai alat bukti tertulis.
-
Surat
sebagai alat untuk memperpendek jarak dan penghemat tenaga.
b. Syarat-syarat
surat yang baik
Secara
garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria berikut
ini:
1.
Surat
disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu:
-
Penyusunan
letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau
pedoman yang telah ditentukan.
-
Pengetikan
suratbenar, jelas, bersih, dan rapi, dengan format yang menarik.
-
Pemakaian
kertas sesuai dengan ukuran umum.
2.
Isi surat harus dinyatakan secara ringkas,
jelas, dan eksplisit. Hal ini dimaksudkan agar penerima dapat memahami isi surat
dengan cepat, tepat, tidak ragu-ragu dan pengirim pun memperoleh jawaban secara
cepat sesuai yang dikehendaki.
3.
Bahasa
yang digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata,
maupun kalimatnya. Selain itu, bahasa surat haruslah efektif. Bahasa surat juga
harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam pemilihan kata, sopan, dan
menarik. Nada surat harus hormat, sopan dan simpatik. Sedapat mungkin hindari
pemakaian bahasa asing yang padanannya sudah ada dalam bahasa Indonesia.
Untuk
menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1.
Menetapkan
lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan
kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan,
permintaan, laporan atau hal lain.
2.
Menetapkan
urutan masalah yang akan dituliskan.
3.
Merumuskan
pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan
menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah
ditangkap pembaca.
4.
Menghindarkan
sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih yang tidak
biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5.
Memperhatikan
dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
·
Mengikuti
pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam
Bahasa Indonesia.
Syarat
lain yang harus dipenuhi dalam menyusun surat yang baik ialah
a.
memahami kedudukan masalah yang dikemukakan;
b.
memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan masalah itu;
c.
mengetahui posisi dan bidang tugasnya;
d.
hal-hal yang terkait dengan ketatausahaan.
c. Bahasa surat
Yang
dimaksud dengan bahasa surat di sini ialah bahasa yang kita gunakan dalam surat
kita, terutama bahasa dalam bagian inti surat itu. Bahasa yang digunakan harus
tunduk kepada semua aturan bahasa yang berlaku baik struktur kata dan kalimat,
maupun penggunaan tanda-tanda baca, pemakaian alinea/paragraf, dan sebagainya.
d. Bagian-bagian surat
1.
Kepala
atau kop surat
Kepala
surat umumnya mencantumkan identitas lembaga organisasi yang terdiri atas:
·
Logo
atau lambang lembaga atau perusahaan, organisasi
·
Nama
lembaga
·
Alamat
lembaga
·
Nomor
telepon, teleks, faximile.
Khusus untuk surat perusahaan dapat
ditambahkan macam usaha, bidang kegiatan, nomor izin usaha. Fungsi kepala
surat:
a. Mengetahui nama dan alamat kantor
lembaga
b. Menginformasikan bidang usaha, jenis
kegiatan
c. Alat promosi.
2.
Nomor
surat
Surat
resmi yang mewakili suatu organisasi, lembaga atau perusahaan pada umumnya
menggunakan nomor dan kode tertentu. Penomoran surat itu berguna untuk:
a.
Memudahkan
pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila
diperlukan
b.
Mengetahui
jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau
perusahaan
c.
Memudahkan
pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
d.
Penunjukkan
secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Secara umum rangkaian nomor surat
terdiri atas nomor urut, kode, bulan, dan tahun pembuatan surat. Nomor urut
menggunakan angka Arab, kode bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun
ditulis utuh dan dapat ditulis dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor
surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya, yaitu:
·
Diletakkan
disebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal
·
Diletakkan
dibawah judul untuk surat berjudul
3.
Tanggal penulisan surat
Cara
penulisan tanggal untuk surat pribadi atau yang berasal dari perorangan,
tanggal sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau nama kota pengirim
surat. Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu mencantumkan alamat atau
nama kota, karena hal itu sudah tercantum dalam kepala surat. Penulisan tanggal
selalu diikuti dengan nama bulan dan tahun.
4.
Lampiran yang disertakan
Pengiriman
surat yang disertai lampiran dokumen disebut dalam isi surat. Penulisannya
dibawah nomor surat disebutkan jumlah lembar, eksemplar atau cukup satu berkas.
Penulisan jumlah ditulis dengan huruf kalau jumlah kurang dari sepuluh.
5.
Hal
atau perihal
Hal atau
perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca tentang pokok dalam
surat. Hal atau perihal sama dengan judul pada surat berjudul. Beberapa hal
teknik penulisan yang harus diperhatikan :
a. Hal atau perihal tidak ditulis
dengan huruf kapital keseluruhannya, kecuali untuk judul
b. Hal ditulis dengan huruf kapital
pada huruf pertama kata utamanya.
c. Pada akhir perihal tidak menggunakan
tanda titik karena perihal bukan kalimat
6.
Alamat
tujuan
Alamat
tujuan terdapat dalam dua tempat. Pertama, ditulis disampul surat. Kedua,
alamat yang ditulis pada lembar kertas surat. Alamat yang ditulis pada sampul
biasanya harus lengkap. Sedangkan pada lembar kertas surat dapat tidak
selengkap alamat yang tertulis pada sampul.
7.
Salam
Pembuka
Salam
pembuka berguna untuk menbuka pembicaraan dalam surat secara adab. Akan tetapi,
surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun tidaklah salah. Biasanya salam
pembuka digunakan untuk surat-surat yang berisi berita.
8.
Isi Surat
Sebagaimana
karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga bagian penting, yaitu
bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup
a.
Bagian
Pembuka
b.
Bagian
Inti
c.
Bagian
Penutup
9.
Salam
Penutup
Salam
penutup digunakan untuk menambah kesantunan dalam berkomunikasi. Walaupun salam
penutup ini sangat baik digunakan, tetapi tidaklah berarti semua surat wajib
menggunakan salam penutup. Salam penutup hanya digunakan dalam surat-surat
berita.
10. Tanda Tangan dan Nama Penanggung Jawab
Dalam
korespondensi Indonesia, penanda tangan surat adalah orang yang namanya
tercantum dalam surat itu. Pencantuman nama seseorang dan hak untuk
menandatanganinya tentu didasarkan atas kewenangannya dan jabatannya. Apabila
penanda tangan surat itu diwakilkan kepada orang lain, maka harus disebutkan
sebagai atas nama dan nama penanda tangan ditulis jelas di bawahnya. Tidak
boleh nama yang tercantum lain dengan penandatangannya.
11. Tembusan
Tembusan
digunakan bila ada pihak lain yang dianggap perlu mengetahui isi surat
tersebut.
e. Contoh surat
f. Jenis-jenis surat
1.
Kartu
pos
Kartu
pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10x15 cm. Lembaran kertas ini biasanya tebal sehingga
berbentuk kartu. Kegunaan surat melalui
kartu pos untuk menyampaikan pesan yang singkat dan pesan dapat diketahui oleh
orang lain.
2.
Warkat
pos
Warkat
pos berupa surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas cetakan yang dapat
dilipat menjadi amplop. Jadi lembaran
kertas warkat pos juga merupakan bagian amplopnya. Kegunaan surat ini untuk menyampaikan pesan
yang lebih panjang namun tidak boleh diketahui isinya oleh orang luar. Warkat pos dapat dibeli di kantor pos. Namun, kini jarang orang yang menggunakannya
3.
Telegram
Telegram
disebut juga sebagai surat kawat. Surat
jenis ini adalah surat yang dikirim dari pesawat telelegram dengan waktu dan
pesan yang relatif singkat. Telegram
terdiri atas telegram umum, telegram dinas, dan telegram biasa. Telegram semakin jarang digunakan bahkan mungkin
tidak digunakan lagi sama sekali. Posisi
telegram kini lebih digantikan oleh maraknya pengguna telepon seluler yang bisa
menyampaikan pesan melalui SMS (Short Message System).
4.
Surat
bersampul
Surat
bersampul adalah surat yang dibungkus oleh amplop tertutup. Surat ini berisi berita yang lebih lengkap
dan luas. Isi surat pun dirahasiakan
dari orang lain. Melalui surat bersampul inilah orang bisa
menyampaikan informasi sedetail-detailnya dan sebanyak-banyaknya. Surat bersampul dikirim dengan perangko
dengan variasi harga yang berbeda.
5.
Surat
(Korespondensi) bagi Siswa Sekolah Dasar
Surat
(korespondensi) dalam penelitian ini adalah surat yang ditulis oleh siswa
Sekolah Dasar sebagai bagian dari proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi di kelas IV. Dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar untuk Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia yang dikeluarkan pada bulan November 2003, kompetensi dasar yang
hendak dicapai dalam pembelajaran menulis surat
di kelas IV ini adalah “siswa mampu menulis surat untuk teman sebaya
tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang komunikatif”. Sedangkan indikator pembelajaran yang harus
dicapai adalah “siswa mampu menulis surat tentang pengalaman dan cita-cita
dengan gaya penceritaan yang menarik dan menggunakan EYD (Ejaan yang
Disempurnakan) yang tepat”.
Curriculum
Vitae (CV)
a.
Manfaat
CV
Manfaat
curiculum vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri
dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang
akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah
diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan –
kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan
kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.
b.
Susunan
CV
1.
Data
Pribadi, Bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon dan
identitas pribadi lainnya.
2.
Pendidikan,
Bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan
pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan
paling dasar), SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).
3.
Pengalaman
Kerja, Bagian ini adalah bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja.
Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam
terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah
kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia
butuh penyesuaian yang panjang.
4.
Skill
Yang Dimiliki, Seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa
saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari
pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.
5.
Training
Yang Pernah Diikuti Untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar
training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana
pemilik CV telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.
6.
Prestasi Ini adalah bagian yang penting
disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan presetasi
sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.
7.
Kegiatan
Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan, Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan
pekerjaan. Pada CV juga perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang
dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pemilik CV bisa membagi
waktu dan memiliki hubungan sosial yang
lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan.
c. Isi CV
CURICULUM VITAE
Nama : PRIMA BAYU
PERSADA
Alamat :
Pondok Hijau Permai, Blok H1 no.93 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
No.Hp : 08999336xxx
IDENTITAS PRIBADI
Jenis
Kelamin : Laki-Laki
Tempat
/Tgl Lahir : Bekasi, 03
Agustus 1994
Tinggi
Badan : 169cm
Berat
Badan : 58kg
Status :
Belum Menikah
Kewarganegaraan :
Indonesia
Agama :
Islam
Kondisi
Kesehatan : Sangat Baik
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
ü 2000-2001 TK.RA Cut Mutia Bekasi
Kel.Pengasinan Kec.Rawalumbu Kota Bekasi
ü 2001-2006 SD Negeri Pengasinan 1 Kel.Pengasinan
Kec.Rawalumbu Kota Bekasi
ü 2006-2009 SMP Abdi Negara Bekasi, Jawa Barat
ü 2009-2012 SMA Negeri 9 Kota Bekasi, Jawa Barat
ü 2012-2015 S1 Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Jurusan S1 Manajemen Universitas Gunadarma Jakarta
KETERAMPILAN
ü Mampu
menggunakan Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint, Publish)
ü Mampu
menggunakan program aplikasi Visual Basic
ü Mampu
menggunakan program aplikasi Corel Draw
ü Mampu
menginstall dan memprogram Microsoft Windows
ü Mengerti
dan Bisa tentang Otomotif, Kelistrikan dan Electronika
ü Bisa
memainkan alat musik Gitar dan Bass
d. Contoh CV
Daftar Pustaka
0 Komentar:
Posting Komentar