Sabtu, 04 Oktober 2014

Softskill Perilaku Konsumen



Nama: Prima Bayu Persada
NPM: 15212708


1.     Apa yang dimaksud dengan Prilaku Konsumen ?
Jawab:

Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Ujang Sumarwan (2003:26) mengatakan bahwa “Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan mengevaluasi”.
Sedangkan John C Mowen (2002: 6) mendefinisikan  bahwa ”Perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pengembangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa perilaku konsumen merupakan semua tindakan dari konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkannya, diawali dari sebelum membeli sampai dengan evaluasi produk yang digunakan.

2.     Pemikiran yang benar tentang konsumen !
Jawab:
Konsumen adalah pembeli bagi suatu produk barang ataupun jasa jadi kosumen harus merasa puas setelah menggunakan suatu barang atupun jasa, ada beberapa hal yang harus di perhatiakan oleh para produsen untuk mendapatkan umpan balik yang positif dari konsumen sehingga produk yang di tawarkan oleh produsen di gunakan oleh konsumen dengan berkelanjutan. Konsumen di anggap sebagai raja, Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian yang di lakukan oleh prusaah atau produsen. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu. Bujukkan dan pengaruh terhadap konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
Bila ke empat point ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Namun jika empat pont ini di penuhi dengan semaksimal mungkin akan berpengaruh positif pada konsumen sehingga konsumen akan memberikan umpan balik yang baik bagi produsen. Itulah sebabnya mengapa produsen harus meneliti apa yang di inginkan oleh konsumen dan bagaimana cara membuat konsumen menjadi puas atas barang atau jasa yang telah produsen produksi

3.     Mencari penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis !
Jawab:
Kurangnya perhatian terhadap penelitian konsumen sudah disadari sejak dahalu. Hal ini terlihat dari para pemasar yang lebih memfokuskan pada bagaimana caranya memasarkan produknya. Namun mereka tidak memikirkan bagai mana kepuasan konsumen tentang barang mereka ataupun yang biasa di sebut adalah umpan balik dari konsumen. Oleh karena itu akan adanya penelitian bagi konsumen, bagaimana kepuasan konsumen, pelayanan, harga, dll.
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:
1.      Pendekatan Kardinal
2.      Pendekatan Ordinal
3.      Pendekatan Penelitian Cross-Sectional
4.      Pendekatan Penelitian Longitudinal
Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.
Pendekatan Kardinal
  1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.

  1. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan

  1. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

  1. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Pendekatan Ordinal
1.      Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
2.      Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)
3.      Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal

Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka. Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .


Pendekatan Penelitian Cross-Sectional
Pendekatan ini dimaksudkan untuk meneliti aspek-aspek perilaku konsumen yang menggunakan waktu secara relatif singkat atau cepat, misalnya meneliti perubahan perilaku konsumen pada waktu tertentu, mempelajari nilai dan sikap konsumen terhadap suatu produk dalam momen waktu tertentu.
Pendekatan Penelitian Longitudinal
Pendekatan ini dimaksudkan untuk meneliti aspek - aspek perilaku konsumen yang terjadi dalam beberapa periode waktu tertentu yang biasanya membutuhkan watu yang lama tidak seperti pendekatan penelitian Cross-Sectional, misalnya mengadakan penelitian mengenai pendapat masyarakat tentang kopi merek glatik selama periode waktu enam bulan.



0 Komentar:

Posting Komentar