NPM: 15212708
1. Apa yang dimaksud dengan Prilaku
Konsumen ?
Jawab:
Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Ujang Sumarwan (2003:26) mengatakan bahwa “Perilaku konsumen adalah
semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan
tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan kegiatan mengevaluasi”.
Sedangkan John C Mowen (2002: 6)
mendefinisikan bahwa ”Perilaku konsumen adalah studi tentang unit
pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi dan pengembangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami
bahwa perilaku konsumen merupakan semua tindakan dari konsumen dalam
mendapatkan produk yang diinginkannya, diawali dari sebelum membeli sampai
dengan evaluasi produk yang digunakan.
2. Pemikiran
yang benar tentang konsumen !
Jawab:
Konsumen adalah pembeli bagi suatu
produk barang ataupun jasa jadi kosumen harus merasa puas setelah menggunakan
suatu barang atupun jasa, ada beberapa hal yang harus di perhatiakan oleh para
produsen untuk mendapatkan umpan balik yang positif dari konsumen sehingga
produk yang di tawarkan oleh produsen di gunakan oleh konsumen dengan
berkelanjutan. Konsumen di anggap sebagai raja, Motivasi dan perilaku konsumen
dapat dimengerti melalui penelitian yang di lakukan oleh prusaah atau produsen.
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi
konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu. Bujukkan
dan pengaruh terhadap konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial
asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk
mengekang upaya manipulasi.
Bila ke empat point ini diabaikan,
konsekuensinya hampir selalu negatif. Namun jika empat pont ini di penuhi
dengan semaksimal mungkin akan berpengaruh positif pada konsumen sehingga
konsumen akan memberikan umpan balik yang baik bagi produsen. Itulah sebabnya
mengapa produsen harus meneliti apa yang di inginkan oleh konsumen dan
bagaimana cara membuat konsumen menjadi puas atas barang atau jasa yang telah
produsen produksi
3. Mencari
penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis !
Jawab:
Kurangnya perhatian
terhadap penelitian konsumen sudah disadari sejak dahalu. Hal ini terlihat dari
para pemasar yang lebih memfokuskan pada bagaimana caranya memasarkan
produknya. Namun mereka tidak memikirkan bagai mana kepuasan konsumen tentang
barang mereka ataupun yang biasa di sebut adalah umpan balik dari konsumen. Oleh
karena itu akan adanya penelitian bagi konsumen, bagaimana kepuasan konsumen,
pelayanan, harga, dll.
Pendekatan
untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:
1.
Pendekatan Kardinal
2.
Pendekatan Ordinal
3. Pendekatan
Penelitian Cross-Sectional
4. Pendekatan
Penelitian Longitudinal
Asumsi:
Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha
memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.
Pendekatan
Kardinal
- Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
- Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
- Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
- Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Kelemahan
pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur
kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen
dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi
jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Pendekatan
Ordinal
1.
Mempunyai kemiringan yang negatif
(konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah
barang lain yang di konsumsi)
2.
Cembung ke arah titik origin,
menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk
mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate
of substitution)
3.
Tidak saling berpotongan, tidak mungkin
diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda
Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka. Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
Pendekatan Penelitian
Cross-Sectional
Pendekatan
ini dimaksudkan untuk meneliti aspek-aspek perilaku konsumen yang menggunakan
waktu secara relatif singkat atau cepat, misalnya meneliti perubahan perilaku
konsumen pada waktu tertentu, mempelajari nilai dan sikap konsumen terhadap
suatu produk dalam momen waktu tertentu.
Pendekatan Penelitian Longitudinal
Pendekatan
ini dimaksudkan untuk meneliti aspek - aspek perilaku konsumen yang terjadi
dalam beberapa periode waktu tertentu yang biasanya membutuhkan watu yang lama
tidak seperti pendekatan penelitian Cross-Sectional, misalnya mengadakan
penelitian mengenai pendapat masyarakat tentang kopi merek glatik selama
periode waktu enam bulan.
0 Komentar:
Posting Komentar