Nama : Prima Bayu Persada
NPM` : 15212708 Kelas : 1EA19 |
BAB. I : Tinjauan tentang Ilmu Budaya Dasar.
A.Pendahuluan
:
Mata kuliah IBD adalah salah satu
mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan tentang berbagai
masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Diharapkan mata
kuliah ini dapat menjadi semacam
lingua franca atau bahasa
pemersatu bagi para akademisi dari berbagai lapangan ilmiah. Dengan memiliki
satu bekal yang sama diharapkan agar para akademisi dapat lebih lancer
berkomunikasi. Kelancaran berkomunikasi ini selanjutnya akan
memperlancar proses pembangunan
dalam berbagai bidang yang ditangani oleh para cendikiawan dari berbagai lapangan
keahlian.
Dengan mendapat mata kuliah IBD
mahasiswa diharapkan natinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas
tentang kebudaaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya
lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan
mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu
sifat penting mata kuliah ini
ialah bahwa IBD bukan pelajaran sastra, bukan filsafat, bukan sesuatu disiplin
ilmu yang berdiri sendiri.
Sesuai dengan namanya Ilmu Budaya Dasar, kuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya,
Sesuai dengan namanya Ilmu Budaya Dasar, kuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya,
masyarakatnya dan juga penemuan
dirinya sendiri. Pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna.
Ini tentu menyangkut sikap moral yang diharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu yang materi akan membimbingnya kearah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung pada orang lain.
Ini tentu menyangkut sikap moral yang diharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu yang materi akan membimbingnya kearah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung pada orang lain.
Jadi secara singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapatkan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memeprlihatkan :
1. minat dan kebiasaan
menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya,
menelaah apa yang
dikerjakannya dan mengapa.
2. Kesadaran akan pola-pola nilai
yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya
sehari-hari
3. Kerelaan memikirkan kembali
dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia
secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya
sendiri
4. Keberanian moral untuk
mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh
tanggungjawab dan sebaliknya
menolak nilai-nilai yang tidak dibenarkannya.
Latar belakang diberikannya IBD
selain melihat konteks budaya Indonesia juga sesuai dengan program pendidikan
di
Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurkan pembentukan sarjana. Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.
1.
Kemampuan akademis; adalah
kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai
peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis,
memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2. Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan
kemampuan ini, para tenaga ahli
diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ;
adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan
yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai
keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta
memiliki pandangan yang luas dan
kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dengan
seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan
menjadai sarjana yang cakap,
ahli dalam bidang yang
ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan
masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
B.
Latar belakang
Dengan diberikannya mata kuliah IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
Dengan diberikannya mata kuliah IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaraman budaya
yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tak lepas dari
ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus menimbulkan dampat positi dan dampak negative berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus menimbulkan dampat positi dan dampak negative berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konfflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya itu. Hal ini merupakan sikap ambivalen teknologi, yang disamping memberikan segi positf, juga memiliki segi negative.
C. Ilmu Budaya
Dasar Sebagai bagian dari MKDU
Secara khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga
Negara sarjana yang :
1. Berjiwa Pancasila sehingga
segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai
pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan
kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
2. Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain
3. memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meingkatkan kualitassnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta didalam
pelestariannya.
Jadi pendidikan umum yang menitik beratkan paa usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah Bantu yang bertujuan menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian juga berbeda degnan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.
Jadi pendidikan umum yang menitik beratkan paa usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah Bantu yang bertujuan menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian juga berbeda degnan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.
D. Pengertian
Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun
istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu
sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu
budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan.
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat
analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5
benar dan 1005 salah
2.
Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan
budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataankenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the
humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni
dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding
keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu
budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam
mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan
pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities.
Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya.
E. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya
dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nlai budaya, baik
yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya
sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1. Mengusahakan kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan
budaya serta mengembangkan daya
kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal
tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa,
sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing
tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan
memiliki satu bekal yang sama,
para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
F. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka
tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua
masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang
seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati
dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara
gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1. Manusia dan cinta kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan hidup
6. Manusia dan tanggungjawab
serta pengabdian
7. Manusia dan kegelisahan
8. Manusia dan harapan
BAB. 2 : Manusia dan Kebudayaan.
A.Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk sosial, tidak lepas dari kebudayaan yang merupakan salah satu ciri khas dari makhluk sosial. Budaya merupakan hasil interaksi antara manusia dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Manusia di ciptakan oleh tuhan dan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan sekaligus sebagai pembeda dari makhluk ciptaan tuhan yang lainnya. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, dan manusia pun adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Manusia sebagai makhluk sosial, tidak lepas dari kebudayaan yang merupakan salah satu ciri khas dari makhluk sosial. Budaya merupakan hasil interaksi antara manusia dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Manusia di ciptakan oleh tuhan dan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan sekaligus sebagai pembeda dari makhluk ciptaan tuhan yang lainnya. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, dan manusia pun adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
B.
Hakekat Manusia
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
C.Pengertian
Budaya
Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, system computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa.
Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang. Kehidupan manusia sellau ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia.
Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, system computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa.
Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang. Kehidupan manusia sellau ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia.
Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki
oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau
salah, patut atau tidak patut. Unsur
penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan
konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan /
keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta
semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia
supernatural. Unsure penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi
kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia.
Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya.
Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya.
D.
Kebudayaan dalam Pandangan Sosiologi
Bagaimana para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
1. Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (Dictionary of Modern Sociology).
2. Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah :
• Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
• Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
3. Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
4. Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
Bagaimana para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
1. Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (Dictionary of Modern Sociology).
2. Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah :
• Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
• Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
3. Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
4. Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
E.
Wujud Kebudayaan
- Variabel Gaya Pribadi
Komunikasi antarbudaya yang difungsional itu disebabkan Karena orang terlalu menampilkan self oriented yang berlebihan sehingga orang itu menjadi congkak, dan menunjukkan gagasan gaya pribadi berikut ini sering kali tampil dalam komunikasi antar pribadi.
- Etniosentrisme
Etniosentrisme adalah suatu perasaan superior atau keunggulan dari suatu kelompk orang yang menganggap kelompok lain lebih interior dan kurang unggul.
Toleransi, Sikap Mendua dan Keluwesan
Komunikasi antarbudaya mengandung sifat mendua, yakni kebudayaan sendiri maupun kebudayaan orang lain.
- Empati
Empati dimaksudkan agar anda mulai mengerti dan memahami orang lain “dari dalam”, dari kerangka piker (gagasa yang dia komunikasika), perasaan dan perbuatan (Rogers, 1983), Tindakan empati di awal komunikasi antarbudaya dapat dilakukan melalui kegiatan mendengar secara aktif dan akurat, demikian yang dikemukakan oleh Hammer (1989) Liliweri (1994).
Keterbukaan
Dengan keterbukaan bukan berarti bahwa setiap orang harus membuka diri seluas-luasnya, namun membuka kesempatan untuk sama-sama mengetahui informasi tentang diri maupun tentang lawan bicara.
- Kompleksitas Kognitif
Kompleksitas Kognitif mengacu pada kemampuan pribadi untuk mengetahui, dan mengalami orang lain.
- Variabel Gaya Pribadi
Komunikasi antarbudaya yang difungsional itu disebabkan Karena orang terlalu menampilkan self oriented yang berlebihan sehingga orang itu menjadi congkak, dan menunjukkan gagasan gaya pribadi berikut ini sering kali tampil dalam komunikasi antar pribadi.
- Etniosentrisme
Etniosentrisme adalah suatu perasaan superior atau keunggulan dari suatu kelompk orang yang menganggap kelompok lain lebih interior dan kurang unggul.
Toleransi, Sikap Mendua dan Keluwesan
Komunikasi antarbudaya mengandung sifat mendua, yakni kebudayaan sendiri maupun kebudayaan orang lain.
- Empati
Empati dimaksudkan agar anda mulai mengerti dan memahami orang lain “dari dalam”, dari kerangka piker (gagasa yang dia komunikasika), perasaan dan perbuatan (Rogers, 1983), Tindakan empati di awal komunikasi antarbudaya dapat dilakukan melalui kegiatan mendengar secara aktif dan akurat, demikian yang dikemukakan oleh Hammer (1989) Liliweri (1994).
Keterbukaan
Dengan keterbukaan bukan berarti bahwa setiap orang harus membuka diri seluas-luasnya, namun membuka kesempatan untuk sama-sama mengetahui informasi tentang diri maupun tentang lawan bicara.
- Kompleksitas Kognitif
Kompleksitas Kognitif mengacu pada kemampuan pribadi untuk mengetahui, dan mengalami orang lain.
F.
Kaitan Manusia dan Keduyaan
Manusia dan Kebudayaan itu saling berhubungan tanpa adanya manusia, maka kebudayaan tidak akan terbangun.begitu juga dengan kebudayaan.
manusia dan kebudayaan dapat berubah dengan cara mengadopsi kebudayaan kebudayaan bangsa lain. sehingga dapat membentuk atau memadu suatu kebudayaan dari negara-negara lain.
Beberapa manfaat budaya bagi manusia adalah :
1 Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
Manusia dan Kebudayaan itu saling berhubungan tanpa adanya manusia, maka kebudayaan tidak akan terbangun.begitu juga dengan kebudayaan.
manusia dan kebudayaan dapat berubah dengan cara mengadopsi kebudayaan kebudayaan bangsa lain. sehingga dapat membentuk atau memadu suatu kebudayaan dari negara-negara lain.
Beberapa manfaat budaya bagi manusia adalah :
1 Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
BAB. 3 : Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan.
A.Pengertian
Sastra
Kesusastraan : susastra + ke – an su + sastra su berarti indah atau baik sastra berarti lukisan atau karangan Susastra berarti karangan atau lukisan yang baik dan indah. Kesusastraan berarti segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah.
Kesusastraan : susastra + ke – an su + sastra su berarti indah atau baik sastra berarti lukisan atau karangan Susastra berarti karangan atau lukisan yang baik dan indah. Kesusastraan berarti segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah.
B.Pengertian
Seni
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
C.Peranan Sastraan
Dalam kehidupan masayarakat sastra mempunyai beberapa fungsi yaitu :
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
C.Peranan Sastraan
Dalam kehidupan masayarakat sastra mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1.Fungsi
rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang menyenangkan
bagi penikmat atau pembacanya.
2.Fungsi
didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena
nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
3.Fungsi
estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat/pembacanya
karena sifat keindahannya.
4.Fungsi
moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca/peminatnya
sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik selalu
mengandung moral yang tinggi.
5. Fungsi
religius, yaitu sastra pun menghasilkan karya-karya yang mengandung ajaran
agama yang dapat diteladani para penikmat/pembaca sastra.
D.Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
E.Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
- Pengertian Prosa
Prosa adalah
suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm)
yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa berasal dari Bahasa Latin "prosa" yang
artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa
baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya
barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif,
prosa eksposisi, dan prosa argumentatif. Prosa kadangkala juga disebut dengan
istilah "gancaran".
Prosa juga
terdiri dari beberapa jenis prosa, yaitu:
1.Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
1.Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
2.Cerpen
Cerpen
adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
3.Novel
Novel adalah
karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan
seseorang atau beberapa orang tokoh.
Perbedaan Cerpen dan Novel
Perbedaan Cerpen dan Novel
4.Biografi
Biografi
adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain.
5.Esai
Esai
merupakan karangan yang berisi ujaran populer dan dengan pola penyajian yang
bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca
layaknya obrolan biasa. 6.Kritik
Kritik
merupakan tanggapan atau pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi,
cerepn, drama, dsb). Kritik biasanya disertai dengan analisis dan
kesimpulan-kesimpulan.
8.Artikel
Artikel
adalah karya tulis lengkap yang dimuat di Koran, majalah, atau internet.
F. Komponen
Dalam Prosa Lama
Komponen dalam Prosa Lama adalah sebagai berikut :
• Pantun : bentuk puisi yang terdiri atas 4 baris yang bersajak bersilih dua-dua (ab-ab).
• Gurindam : puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
• Mantera : merupakan salah satu genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah dan animisme.
• Talibun : sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
• Sage : cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Komponen dalam Prosa Baru adalah sebagai berikut :
Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”.
• Soneta : salah satu bentuk sastra baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.
Komponen dalam Prosa Lama adalah sebagai berikut :
• Pantun : bentuk puisi yang terdiri atas 4 baris yang bersajak bersilih dua-dua (ab-ab).
• Gurindam : puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
• Mantera : merupakan salah satu genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah dan animisme.
• Talibun : sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
• Sage : cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Komponen dalam Prosa Baru adalah sebagai berikut :
Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”.
• Soneta : salah satu bentuk sastra baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.
2. Nilai
–Nilai Dalam Prosa Fiksi
Pengertian
Prosa Fiksi
Prosa Fiksi = karya fiksi, prosa cerita, prosa narasi,
narasi, atau cerita berplot.
Prosa Fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban
oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar, serta tahapan dan
rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya
sehingga menjalin suatu cerita.
3. Nilai –
nilai yang ada dalam Prosa Fiksi
Dalam seni yang bertulang cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan pesan moral dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
1. prosa fiksi memberikan kesenangan
keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan
2. prosa fiksi memberikan informasi
fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalis tentang kehidupan masa kini, masa lalu, atau kehidupan yang akan dating
3. prosa fiksi memberikan warisan cultural
prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan dapat merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa
Dalam seni yang bertulang cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan pesan moral dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
1. prosa fiksi memberikan kesenangan
keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan
2. prosa fiksi memberikan informasi
fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalis tentang kehidupan masa kini, masa lalu, atau kehidupan yang akan dating
3. prosa fiksi memberikan warisan cultural
prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan dapat merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa
4. prosa
memberikan keseimbangan wawasan adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak
mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan
memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia
dari banyak memperoleh pengalaman sastra pembaca akan terbentuk keseimbangan
wawasannya terutama dalam menghadapi kenyataan diluar dirinya yang mungkin
sangat berlainan dari pribadinya.
G. Ilmu
Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk
kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Baris-baris
pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag, dll). Hal tersebut
merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi
kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang.
Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak
dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang
diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan
sebuah puisi.
H. Kreativitas
Penyair Dalam Membangun Puisinya
1. figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan member kejelasan gambaran angan
2. kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir
3. kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
4. kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu
5. pengulangan yaitu berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
1. figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan member kejelasan gambaran angan
2. kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir
3. kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
4. kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu
5. pengulangan yaitu berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
I. Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi
pada Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
· Hubungan puisi dengan
pengalaman hidup manusia
Perekaman
dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut ” pengalaman perwakilan
“. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar sekumpulan
pengalaman langsung yang terbatas. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan
itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”,
yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang
dituangkan penyair dalam puisinya.
· Puisi dan keinsyafan /
kesadaran individual
Dengan
membaca puisi kita diajak untuk dapat menjenguk hati / pikiran manusia, baik
orang lain maupun diri sendiri. Karena melalui puisinya penyair menunjukkan
kepada pembaca bagian lain dalam hati manusia, dan menjelaskan pengalaman
setiap orang.
· Puisi dan keinsyafan
sosial
Puisi juga
memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial,
yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginatif, puisi dapat
menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
Penderitaan atas ketidakadilan
Perjuangan untuk kekuasaaan
Konflik dengan sesamanya
Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi pada
umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika juga kemanusiaan. Salah satu nilai
kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah cinta kasih.
Daftar Pustaka:
BAB. 1:
http://massofa.wordpress.com http://hadirwong.blogspot.com/2010/02/bab-i-tinjauan-tentang-ilmu-budaya.html
BAB. 2:
http://hanggerh20.blogspot.com/2010/10/tugas-ilmu-sosial-budaya-dasar.html
BAB.3:
http://witaoctaviani.blogspot.com/2011/03/ibd-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.htm
Kalau mau download file aslinya disini:
http://www.4shared.com/file/jLehUpJz/PRIMA_BAYU_1EA19___15212708_.html
BAB. 1:
http://massofa.wordpress.com http://hadirwong.blogspot.com/2010/02/bab-i-tinjauan-tentang-ilmu-budaya.html
BAB. 2:
http://hanggerh20.blogspot.com/2010/10/tugas-ilmu-sosial-budaya-dasar.html
BAB.3:
http://witaoctaviani.blogspot.com/2011/03/ibd-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.htm
Kalau mau download file aslinya disini:
http://www.4shared.com/file/jLehUpJz/PRIMA_BAYU_1EA19___15212708_.html
1 Komentar:
Prima, penyusunan artikel sdh bagus, penyusunan kata lebih jeli lagi jangan ada kata/ kalimat yg tsk lengkap.
Posting Komentar