Nama:
PRIMA BAYU PERSADA
NPM : 15212708 Kelas: 1EA19 |
BAB 11.
Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang memiliki arti tidak tenteram hatinya atau merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar serta cemas. Kegelisahan juga dapat dikatakan sebagai hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, ia selalu merasa khawatir dan tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atau selalu merasa cemas dalam hidupnya. Gejala yang dapat diketahui dari seseorang yang sedang mengalami kegelisahan, contohnya : berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepalanya, memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena orang tersebut sedang mengalami masalah yang berat atau frustasi karena hal yang diingankannya tidak bisa tercapai.
Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang memiliki arti tidak tenteram hatinya atau merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar serta cemas. Kegelisahan juga dapat dikatakan sebagai hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, ia selalu merasa khawatir dan tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atau selalu merasa cemas dalam hidupnya. Gejala yang dapat diketahui dari seseorang yang sedang mengalami kegelisahan, contohnya : berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepalanya, memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena orang tersebut sedang mengalami masalah yang berat atau frustasi karena hal yang diingankannya tidak bisa tercapai.
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Seorang ahli Psikoanalisa “Sigmeund Freud” berpendapat
bahwa ada 3 macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
1. Kecemasaan
Objektif : suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu
bahaya dalam dunia luar.
2. Kecemasan
Nerotis (Syaraf) : kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya yang
naluriah
3. Kecemasaan
Moril : disebabkan karena pribadi seseorang.
Sebab-sebab
Orang yang Gelisah :
- Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
- Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
- Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
- Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Usaha-usaha
Mengatasi Kegelisahan :
1. Keterasingan
: Hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau
terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam posisi asing ini
karena perilakunya yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, kekurangan yang ada dalam diri seseorang ,
sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diri ketika bergaul.
2. Kesepian
: Berasal dari kata “sepi” yang
memiliki arti “sunyi atau lengang”, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi
atau lengang, serta tidak memiliki
teman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian
hidup manusia. Jika rasa sepi telah lama ada dalam diri manusia, maka akan
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
· Penyebab
Kesepian
Menurut Middlebrook (1980), ada 2 faktor penyebab
kesepian yaitu :
1) Faktor Psikologis, yang
terdiri dari :
ü Existential
Loneliness : Kesepian yang disebabkan oleh kenyataan atau adanya
keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang
dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi
perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
ü Pengalaman traumatis karena
hilangnya orang-orang terdekat : Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan
individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai
penyebab kesepian.
ü Kurangnya dukungan dari orang lain
atau orang-orang terdekat : Kesepian yang dialami oleh mereka yang merasa tidak
sesuai dengan lingkungannya. Orang yang
mengalami kesepian manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan
ditolak dalam lingkungannya.
ü Adanya suatu masalah krisis dalam
diri seseorang dan kegagalan : Bila seseorang telah merasa harga dirinya
terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta
menghindarkan diri untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
ü Memiliki rasa kurang percaya diri :
Meskipun individu dapat melakukan
hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya
kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya
dapat berhubungan sosial secara formalitas saja.
ü Kepribadian yang tidak sesuai dengan
lingkungan : Orang-orang yang menjengkelkan, seperti : pemarah, terlalu patuh
dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan dihindari dari lingkungannya,
sehingga mereka merasa kesepian.
ü Ketakutan untuk menanggung resiko
sosial : Seseorang akan merasa takut jika terlalu dekat dengan orang lain,
tidak mau bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat
kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko.
2) Faktor Sosiologis, yang terdiri dari :
ü Takut dikenal orang lain : Seseorang
akan merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan
kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain.
ü Nilai-nilai yang berlaku pada
lingkungan sosial : Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy
dan kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa
terikat oleh nilai-nilai tersebut.
ü Kehidupan di rumah : Rutinitas
kegiatan di rumah seperti : adanya jam makan, keributan di rumah dan kebiasan
lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasakan
kejenuhan.
ü Perubahan pola-pola dalam keluarga :
Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan
dengan anggota keluarga lain.
ü Berpindah tempat : Seringnya pindah
dari satu tempat ke tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin
hubungan yang akrab dengan orang disekitarnya.
ü Terlalu banyak jumlah orang dalam
suatu organisasi : Terlalu banyak orang di sekeliling individu akan menambah
perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit untuk mengenal satu
sama lain.
Menurut Sadler (dalam Kirana, 2005) menambahkan bahwa
kesepian dapat disebabkan karena lima hal, yaitu :
1. Interpersonal Problems : disebabkan karena ada subjek kehilangan orang
terdekat atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai).
2. Social Shock : masalah-masalah sosial yang seringkali membawa
dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.
3. Culture Shock : ketika individu pindah ke tempat baru maka
perbedaan budaya antara tempat asal dan tempat individu sekarang dapat
menimbulkan masalah-masalah lain, tidak terkecuali kesepian.
4. Cosmic Problems : berkaitan dengan eksistensial manusia atas apa yang
sesungguhnya diinginkan dari kehidupan yang sedang dijalaninya.
5. Psychological Problems : masalah-masalah psikologis merupakan sebab
potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu yang
bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut dalam
kesedihan.
Dari berbagai permasalahan hidup yang sedang
berlangsung dalam setiap kehidupan kita dapat menimbulkan suatu kegelisahan dan
ketidakpastian dalam diri kita masing-masing. Akan tetapi hal ini dapat diatasi
dengan cara merubah pola berpikir kita menjadi lebih dewasa, bijaksana dan
tidak berpikiran sempit atau selalu mengandalkan Tuhan untuk mengatasi setiap
masalah yang ada dalam hidup kita. Jika kita berhasil kita atasi sendiri, maka
permasalahan hidup yang kita hadapi tidak akan menjadi beban yang terlalu berat
sehingga dapat mengganggu pikiran kita. Jadi, kegelisahan, kesepian, dan
ketidakpastian yang sering datang dalam kehidupan kita tidak akan menimbulkan
dampak negatif apabila kita selalu menanggapinya dengan selalu berpikiran yang
positif dan tidak berpikiran sempit maupun pesimis.
SUMBER:
BAB 12
Pengertian Harapan
Setiap Manusia
mempunyai Harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam
hidup. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan
hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu Harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan
yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan Doa merupakan sarana terkabulnya
harapan.
Harapan
Berasal dari kata harapan yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian Harapan
menyangkut Masa Depan.
Contoh :
- Spectryani seorang Mahasiswi Teknik Informatika Gunadarma. ia Rajin Belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang Baik. amin
- hadir seorang wiraswasta yang rajin. sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju, ia yakin usahanya ia menjadi kenyataan, karena itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
Harapan dan Cita-cita mempunyai
Persamaan yaitu :
- Keduanya menyangkut Masa Depan karena belum Terwujud.
- pada umumnya dengan Cita-Cita maupun Harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
sebab
Manusia Mempunyai Harapan
ada 2 ha yang mendorong orang hidup
bergaul dengan Manusia lain, yakni :
1.
Dorongan Kodrat
2.
Dorongan kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, kodratnya
Harapan Manusia atau Kebutuhan Manusia itu ialah :
a. Kelangsungan Hidup ( Survival )
b. Keamanan ( Safety )
c. Hak dan Kewajiban mencintai dan
Dicintai ( be loving and love )
d. Diakui Lingkungan ( status )
e. Perwujudan Cita-Cita ( Self Actualization )
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. ada Jenis
pengetahuan yag dimiliki seseorang, bukan karenamerupakan Hasil Penyelidik
sendiri, melainkan diterima dari orang lain. kebenaran Pengetahuan yang didasarkan
atas orang lain itu disebabkan karena orang lain tu dapat dipercaya. yang
diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat
dipercaya atau tidak. pengetahuan yang diterima dari orang lain atas
kewibawaannya itu disebut Kepercayaan.
Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Dasar
Kepercayaan adalah Kebenaran. Sumber Kebenaran adalah Manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1.
Kepercayaan pada diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri
itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada
Hakekatnya percaya pada Tuhan yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercaya kepadanya.
2.
Kepercayaan Kepada Orang Lain
Percaya pada Orang lain itu dapat
Berupa percaya kepada Saudara, Orang Tua, Guru, atau siapa saja. Kepercayaan
kepada Orang Lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang
sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi
orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu
harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat
janji kepada orang lain.
3.
Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan
bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat adalah Negara dan rakyat
itu menjelma pada negara. Sseorang mempunyai arti hanya dalam Masyarakat, dan
Negara. Hanya Negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan
mutlak pada Negara. Satu-satunya yang mempunyai Hak adalah Negara. Manusia
perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah
bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara
pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran, sehingga wajar jika
Manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan Manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat
penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan
Tuhannya. Kepercayaan Berarti keyakinan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh
Karena itu, jika Manusia ingin memohon pertolongan kepadanya, maka manusia
harus percaya kepada Tuhan.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi
manusia. Setiap Orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi
hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap, dan perasaan.
terdapat 3 Teori kebenaran yaitu :
1.
Teori
Koherensi atau Konsistensi yaitu
suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau
konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.
Teori
Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan
bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan
itu berkorenponden(berhubungan)dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
3.
Teori
Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan
diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis.
BAB 13
Manusia
hidup dan Kematian
1. Hidup
Hidup berarti tidak mati , banyak arti yg menjelaskan tentang hidup. tergantung dalam hal apa . diantaranya saat dimana seseorang bisa melakukan sesuatu,bergerak,dan beraktifitas bisa juga di sebut hidup. hidup pun dalam hal religius bisa berarti berbeda. dalam hal religius,hidup tdk hanya di dunia. dalam alam kubur,alam roh,sampai akhirat.
1. Hidup
Hidup berarti tidak mati , banyak arti yg menjelaskan tentang hidup. tergantung dalam hal apa . diantaranya saat dimana seseorang bisa melakukan sesuatu,bergerak,dan beraktifitas bisa juga di sebut hidup. hidup pun dalam hal religius bisa berarti berbeda. dalam hal religius,hidup tdk hanya di dunia. dalam alam kubur,alam roh,sampai akhirat.
2. Kematian
Setiap manusia pasti akan merasakan yang namanya kematian. Bahkan semua yang bernafas pasti akan mati. Kematian adalah seseorang atau siapa saja yang bernafas meningalkan dunia untuk selamanya dan akan menjalani kehidupan yang baru dimasanya nanti.
Dimana manusia yang sudah meninggal, ia akan mempertanggung jawabkan segala perbuatan, amal, kebaikan dan keburukannya di akhirat kelak. Maka dari itu berbuatlah sebanyak-banyaknya kebaikan didunia ini sebelum ajal menjemputnya agar kita tidak menyesali di akhirat kelak.
أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ
وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ
مِنْ عِندِ اللّهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِكَ قُلْ
كُلًّ مِّنْ عِندِ اللّهِ فَمَا لِهَـؤُلاء الْقَوْمِ لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيث
aynamaa takuunuu yudrikkumu almawtu walaw
kuntum fii buruujin musyayyadatin wa-in tushibhum hasanatun yaquuluu haadzihi
min 'indi allaahi wa-in tushibhum sayyi-atun yaquuluu haadzihi min 'indika qul
kullun min 'indi allaahi famaali haaulaa-i alqawmi laa yakaaduuna yafqahuuna
hadiitsaan
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memeroleh kebaikan, mereka mengatakan, ‘Ini adalah dari sisi Allah,’ dan kalau
mereka ditimpa suatu bencana mereka mengatakan, ‘Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad).’ Katakanlah, ‘Semuanya (datang) dari sisi Allah.’ Maka mengapa
orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikit pun?” (QS an-Nisaa` [4]: 78)
Sumber:
http://imamwahyudiw.blogspot.com/2011/06/tugas-ibd-xii-manusia-kehidupan-dan.html
http://imamwahyudiw.blogspot.com/2011/06/tugas-ibd-xii-manusia-kehidupan-dan.html
http://hariswanindra.blogspot.com/2010/05/setiap-diri-akan-merasakan-mati.html
0 Komentar:
Posting Komentar